Shalat Sunnah Rowatib
Shalat sunah rawatib adalah
shalat yang mengiringi solat wajib lima waktu dalam sehari yang bisa dikerjakan
pada saat sebelum sholat dan setelah solat. Fungsi salat sunat rawatib adalah
menambah serta menyempurnakan kekurangan dari shalat wajib.
Sesungguhnya di balik
disyariatkannya Shalat sunnah terdapat hikmah-hikmah yang agung dan rahasia
yang sangat banyak, di antaranya untuk menambah kebajikan dan meninggikan
derajat seseorang. Shalat sunah juga berfungsi sebagai penutup segala
kekurangan dalam pelaksanaan Shalat fardu. Shalat sunah juga mempunyai
keutamaan yang agung, kedudukan yang tinggi yang tidak terdapat pada
ibadah-ibadah lainnya, serta hikmah-hikmah yang lain.
Dari Rabi'ah bin Ka'b
al-Aslami, pelayan Rasulullah saw, berkata, "Aku pernah menginap bersama
Rasulullah saw, kemudian aku membawakan air wudu untuk beliau serta
kebutuhannya yang lain. Beliau bersabda, Mintalah kepadaku, maka
aku katakan kepada beliau, 'Aku minta agar bisa bersamamu di Surga', beliau
bersabda, 'Ataukah permintaan yang lain?' Aku katakan, 'Itu saja'. Beliau
bersabda, 'Kalau begitu, bantulah aku atas dirimu dengan banyak bersujud
(Shalat)'." (HR Muslim).
Dari Abu Hurairah ra , ia
berkata, "Rasulullah saw bersabda, 'Sesungguhnya amal seorang hamba
yang pertama kali di hisab (diperhitungkan) pada hari Kiamat nanti adalah
Shalatnya, apabila Shalatnya baik, maka sungguh dia telah beruntung dan
selamat, dan jika Shalatnya rusak, maka dia akan kecewa dan merugi. Apabila
Shalat fardunya kurang sempurna, maka Allah berfirman, 'Apakah hamba-Ku ini
mempunyai Shalat sunnah? Maka tutuplah kekurangan Shalat fardu itu dengan
Shalat sunnahnya.' Kemudian, begitu pula dengan amalan-amalan lainnya yang
kurang'." (HR Abu Daud, Tirmizi, dan lainnya, hadis sahih).
Shalat sunnah terbagi
menjadi dua, yaitu Shalat sunnah mutlak dan Shalat sunnah muqayyad. Shalat
sunnah mutlak itu dilakukan hanya dengan niat Shalat sunnah saja tanpa
dikaitkan dengan yang lain. Adapun Shalat sunnah muqayyad, di antaranya ada
yang disyariatkan sebagai penyerta Shalat fardu, yaitu yang biasa disebut
dengan Shalat sunnah rawatib: mencakup Shalat sunnah Subuh, Dzuhur, Ashar,
Maghrib, dan Isya. Ada juga Shalat Dhuha, Shalat 'Idain, Shalat Kusuf dan
Khusuf, Shalat Hajah, Shalat Istikharah, dan Shalat-Shalat sunnah yang lain.
Adapun Shalat sunnah
rawatib (Shalat-Shalat sunnah yang mengiringi Shalat fardhu, baik sebelum
maupun sesudahnya), maka Shalat tersebut ada 18 rakaat.
§ Pertama, qobliyah
Dzuhur empat rakaat, dengan dua kali salam. Adapun ba'diyah Dzuhur empat
rakaat, juga dengan dua kali salam.
§ Kedua, qobliyah
Ashar empat rakaat, dengan dua kali salam. Adapun ba'diyahnya tidak ada.
Karena, Shalat sunat setelah Shalat Asar tidak diperbolehkan, kecuali Shalat
yang mempunyai sebab tertentu, seperti Shalat sunnah Tahiyatul Masjid, Shalat
Jenazah, Shalat sunnah Wudhu, dan lain-lain. Shalat-Shalat tersebut boleh
dilakukan setelah Ashar karena mempunyai sebab-sebab khusus.
§ Ketiga, qobliyah
Maghrib dua rakaat, dengan satu kali salam. Demikian pula Shalat
ba'diyahnya, yaitu dua rakaat dengan satu kali salam.
§ Keempat, qobliyah
Isya empat rakaat, dengan dua kali salam. Untuk ba'diyahnya cukup dua
rakaat dengan satu kali salam.
§ Kelima, qobliyah
Subuh dua rakaat, dengan satu kali salam. Seperti halnya Shalat Asar, maka
dalam Shalat Subuh ini tidak ada Shalat ba'diyahnya. Bahkan, setelah Shalat
Subuh--sebagaimana setelah Shalat Asar--diharamkan pula melakukan Shalat sunnah
apa pun, kecuali Shalat sunnah yang mempunyai sebab tertentu (dzaatus sabab).
Dari Ummu Habibah ra, ia
berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Tidaklah
seorang hamba muslim melaksanakan Shalat sunnah (bukan fardhu) karena Allah,
sebanyak dua belas rakaat setiap harinya, kecuali Allah akan membangunkan
sebuah rumah untuknya di Surga'." (HR Muslim).
Penjelasan
tentang Sunnah Rawatib
Dari Ummu Habibah ra, ia
berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda,
'Barangsiapa Shalat dalam sehari semalam dua belas rakaat, akan dibangun
untuknya rumah di Surga, yaitu empat rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat
sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat
sebelum Shalat Subuh'." (HR Tirmidzi, ia mengatakan, hadis ini
hasan sahih).
Dari Ibnu Umar ra dia
berkata, "Aku Shalat bersama Rasulullah saw dua rakaat sebelum Dzuhur
dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Jum'at, dua rakaat sesudah
Maghrib, dan dua rakaat sesudah Isya'." (Muttafaq 'alaih).
Dari Abdullah bin Mughaffal
ra , ia berkata, "Bersabda Rasulullah saw, 'Di antara dua azan itu
ada Shalat, di antara dua azan itu ada Shalat, di antara dua azan itu ada
Shalat'. Kemudian, pada ucapannya yang ketiga beliau menambahkan: 'bagi yang
mau'." (Muttafaq 'alaih).
Dari Ummu Habibah ra, ia
berkata, "Rasulullah saw bersabda, 'Barangsiapa yang menjaga empat
rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari
api Neraka'." (HR Abu Daud dan Tirmidzi, ia mengatakan hadis ini
hasan sahih).
Dari Ibnu Umar ra, bahwa
Nabi saw bersabda, "Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang
Shalat empat rakaat sebelum Ashar." (HR Abu Daud dan Tirmizi, ia
mengatakan, hadis ini hasan).
Shalat-Shalat sunnah yang
kita sebutkan di atas merupakan Shalat sunnah rawatib yang sangat ditekankan.
Selain itu, ada juga Shalat sunnah mu'akkadah yang tidak boleh ditinggalkan
begitu saja, salah satunya adalah Shalat witir, yaitu Shalat sunnah yang
wakatunya dari setelah Isya hingga menjelang Subuh.
1. Dikerjakan sendiri-sendiri tidak berjamaah
2. Mengambil tempat salat yang berbeda dengan tempat melakukan
sholat wajib.
3. Shalat sunah rawatib dilakukan dua rokaat dengan satu salam.
4. Tidak didahului azan dan qomat
1. Salat sunat qabliyah / qobliyah adalah sholat sunah yang
dilaksanakan sebelum mengerjakan solat wajib.
2. shalat sunah ba'diyah adalah sholat yang dikerjakan setelah melakukan
shalat wajib.
Macam-macam Sholat Sunah
Rawatib
1. Salat sunat rawatib muakkad (ditekankan)
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum subuh dua rokaat
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Sesudah dzuhur dua rokaat
- Sesudah maghrib dua rokaat
- Sesudah isya dua rokaat
2. Salat sunat rawatib ghoiru muakkad
Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :
- Sebelum zuhur dua rokaat
- Setelah zuhur dua rokaat
- Sebelum ashar empat rokaat
- Sebelum magrib dua rokaat
- Sebelum isya dua rokaat
Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar